Selasa, 11 Desember 2018

KPU Gelar Debat Paslon Di Dua Tempat



Anda membutuhkan berita pilpres yang berkenaan dengan debat pilpres 2019? Berdasarkan aturan Komisi Pemilihan Umum (KPU), debat pilpres merupakan salah satu tahapan kegiatan kampanye Capres-Cawapres yang akan berlaga memperebutkan kursi nomor satu di Indonesia.
Ketua KPU Arief Budiman menyatakan bahwa menjelang pemilihan pilpres 2019, KPU merencanakan untuk menggelar debat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden sebanyak lima kali. Digelarnya debat pilpres 2019 ini hingga 5 kali bertujuan agar masyarakat dapat lebih mengenal baik visi misi maupun program kerja yang menjadi andalan kedua pasangan capres-cawapres.
Ada berbagai persiapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum dalam rangka debat capres-cawapres dalam rangka pesta demokrasi lima Pemilihan Presiden 2019, di antaranya adalah mempersiapkan isu yang akan menjadi pembahasan dalam debat tersebut. Masih menurut Andi Arief, isu seputar pelayanan kesehatan, perekonomian, dan lain sebagainya akan menjadi topik utama debat.
Selain mempersiapkan tema debat, KPU juga tengah disibukkan dengan pemilihan para ahli yang rencananya akan diundang untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan yang akan “dilemparkan” ke hadapan para pasangan capres-cawapres. Rencananya, jumlah isu yang akan menjadi bahan perdebatan, dibagi ke dalam beberapa durasi agar setiap isi dapat dibahas dan mendapatkan porsi yang seimbang untuk diangkat sebagai tema debat kandidat.
Salah satu ahli yang rencananya akan ditunjuk sebagai salah satu anggota penyusunan pertanyaan pada debat kandidat capres-cawapres adalah Dino Patti Djalal. Mantan wakil menteri luar negeri Indonesia ini juga berlatar belakang sebagai founder Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) akan memberikan pertanyaan seputar isu-isu mengenai kebijakan luar negeri yang dapat diangkat sebagai salah satu materi debat.
Adapun sejumlah kebijakan luar negeri yang dianggap penting untuk diangkat sebagai isu debat kandidat menurut Dino Patti Djalal akan berfokus kepada dampak kehadiran Indonesia pada peta perpolitikan dunia internasional. Pembahasan isu mengenai globalisasi, kemajuan dan kerja sama seputar negara ASEAN, bahkan topik mengenai terorisme yang tentunya akan berhubungan dan memberikan efek pada situasi dan kondisi geopolitik juga akan diketengahkan sebagai bagian  dari materi acara tersebut.
Acara debat kandidat capres-cawapres ini rencananya akan dilaksanakan dalam jarak yang tidak berjauhan dengan masa pencoblosan. Dengan cara ini diharapkan masyarakat luas tidak akan lupa terhadap visi misi dan program kerja yang ditawarkan kedua pasangan tersebut, sehingga dapat menentukan pilihan dengan sebaik mungkin.
Jika sebelumnya ramai muncul berita pilpres wacana mengenai akan digunakannya bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar debat, Ketua KPU mengatakan bahwa bahasa Indonesia-lah yang akan digunakan sebagai bahasa pengantar lantaran yang menjadi target penyampaian visi, misi, dan program kerja adalah masyarakat Indonesia yang notabene lebih memahami bahasa nasional ketimbang bahasa asing.
Dikabarkan bahwa lokasi pelaksanaan debat pilpres 2019 ini belum mengerucut kepada satu keputusan yang tetap. Rencana awalnya pelaksanaan debat direncanakan di Jawa dan di luar pulau Jawa. Namun, setelah memperhatikan akan banyak persiapan yang membuat waktu sekaligus materi yang tidak sedikit, membuat pelaksanaan debat di luar pulau Jawa dibatalkan.
Jakarta dan Surabaya masih menjadi pilihan utama pelaksanaan acara puncak dari tahapan kampanye ini, didasarkan oleh pertimbangan kemudahan akses dan berbagai faktor eksternal lainnya. KPU dalam hal ini sebagai penanggung jawab pesta demokrasi, masih harus melakukan diskusi dengan sejumlah pihak yang terkait untuk memastikan dengan tepat perencanaan debat paslon. Demikian berita pilpres ini, semoga bermanfaat. Untuk lebih detailnya bisa menuju opini.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar